



Latest topics
Most Viewed Topics
Top posters
Anaknemo (771) |
| |||
Batavia_Aquatic (706) |
| |||
Admin (641) |
| |||
Adminjava (404) |
| |||
indra nyimak (364) |
| |||
erms (302) |
| |||
rheinhard (295) |
| |||
syedjilani (276) |
| |||
Giest (273) |
| |||
rully chank (183) |
|
Mengapa mancing baronang menggunakan pancing garong
+2
DerPanzer
Cien
6 posters
:: Lain-Lain
Page 1 of 1
Mengapa mancing baronang menggunakan pancing garong
Pertanyaan ini mengingatkan saya ketika beberapa waktu lalu mancing di sebuah pulau resor di kepulauan Seribu. Ketika itu hari libur jadi tidak heran suasana begitu ramai di pulau tersebut. Saya perhatikan banyak turis membawa alat pancing, rasanya memang tidak lengkap kalau piknik ke pulau tak melengkapi diri dengan alat pancing. Terasa amat menyenangkan berlibur sambil mancing di pulau, dan itulah yang saya tangkap dari keceriaan yang terbayang di wajah para turis ini.
Saat itu sudah pukul 9.10, kapal baru sandar di dermaga pulau. Setelah check in dan meneguk welcome drink, saya menuju kamar yang disediakan. Mumpung suasana pagi masih tersisa dan matahari belum meninggi, saya langsung ke luar kamar bergegas menuju dermaga, tentu dengan membawa perlengkapan mancing. Sesampai di dermaga ternyata sudah ada beberapa orang yang mancing. Setelah bertegur sapa sejenak, saya langsung duduk di tepi dermaga dan mancing bersama mereka. Walau tidak saling mengenal, kami lekas saja akrab, mungkin karena kesamaan hobi.
Melihat piranti mancing yang saya gunakan, mereka merasa heran. Joran tegek yang sudah terhunus panjangnya 4.5 meter tanpa reel, beserta pancing garong dan sebutir pelampung mungil, semua ini tidak lazim bagi hobiis mancing di laut. Terlebih lagi ketika melihat saya menyusupkan umpan berupa sejumput lumut di atas pancing garong. Mancing apaan tuh?!
Sebentar saja, tidak sampai 10 menit, keheranan itu membuncah menjadi sebuah keterkejutan! Bagaimana tidak, mata saya yang sejak tadi fokus ke pelampung menangkap adanya getaran khas tanda umpan sedang dimakan baronang, spontan joran disentak tapi langsung gerakan joran tertahan dan terasa berat karena adanya perlawanan ikan di bawah sana. Joran tegek yang panjang itu melengkung hebat, ujungnya menukik tajam ke laut. Saya berusaha mempertahan kan supaya ikan tidak melesat ke kolong dermaga. Mantap nih, kuatnya perlawanan meyakinkan saya bahwa ikan yang terpancing lumayan ukurannya. Benar-benar luar biasa tarikan ikan di bawah sana, selain ngotot untuk buron ke kolong dermaga, ikan juga terus menekan ke bawah. Merasakan tenaga ikan yang sangat prima, saya tidak berani memaksanya untuk segera muncul ke permukaan, kuatir kenur putus ataupun ikan mocel.
Akhirnya setelah berkutat ke sana ke mari tanpa membuahkan hasil, ikan pun menunjukkan gelagat takluk dan perlahan-lahan mau diajak muncul ke permukaan air. Munculnya sosok ikan ke permukaan air dan kemudian terangkat ke dermaga disambut seruan “Waah…wah wah!” karena memang ikan baronang yang terpancing ukurannya lumayan besar. Tidak heran gigih perlawanannya. Itu baru seekor. Kemudian dalam tempo sejam kemudian, ada belasan lagi baronang yang berhasil dirilis di cool box. Peristiwa semacam ini biasa saja bagi seorang pemancing baronang, namun tidak demikian bagi orang-orang di sekitar saya waktu itu. Melihat kenyataan betapa sederhananya piranti mancing yang saya gunakan, namun ternyata amat efektif, menghadirkan sebuah tanda tanya besar bagi mereka. Tak kuasa menahan rasa ingin tahu, terlontarlah pertanyaan: “Mengapa pancingnya berbentuk seperti itu? Koq umpannya rumput/lumut? Bagaimana kalau pakai pancing biasa dan umpannya udang/cumi?”
Entah sejak kapan terus terang saya sendiri tidak tahu, namun yang jelas di era tahun 1980an ketika saya pertama kali mancing baronang, saat itu sudah lazim penggunaan pancing garong untuk mancing baronang. Cuma ketika itu masih sering dijumpai pancing garong yang dibentuk dengan ikatan kenur, di samping yang sudah disorder seperti yang beredar sekarang ini. Harus diakui, teknik pancing garong untuk mancing baronang amatlah efektif dan efisien. Tak perlu diragukan lagi karena banyak buktinya. Ini bukan sebuah hipotesa, tapi sudah jadi sebuah kesimpulan yang sahih.
Jika kita menggunakan pancing engkel/tunggal dengan umpan segar seperti udang/irisan cumi maka yang menyambar umpan adalah ikan-ikan jenis lain atau ikan karang dan rata-rata berukuran kecil-sedang mengingat kedalaman dermaga yang hanya beberapa meter saja. Umpan segar seperti itu adalah umpan umum untuk mancing di laut, dan boleh dibilang semua ikan menyukai udang/cumi. Bisa saja baronang ikut terpancing tetapi itu kejadian yang jarang sekali. Apalagi jika di sebelah anda ada pemancing baronang yang bersenjatakan lumut, siapkan mental menjadi penonton. Jadi kalau memang targetnya ikan baronang, sepantasnyalah kita menyajikan menu kegemarannya: lumut.
Jodoh umpan lumut adalah pancing garong. Perlu disadari baronang memakan umpan tidak menyergap atau mencaplok seperti ikan kerapu/kakap dll, melainkan dengan cara menggerogoti/mengerat atau makan sedikit demi sedikit. Perhatikan bila seekor kelinci makan sayur kangkung, persis seperti itu visualisasinya. Maka wajar ikan baronang itu disebut rabbitfish. Karena cara makan yang apik itu, maka peran pancing garong menjadi signifikan. Pemancing pun dituntut proaktif, begitu terlihat pelampung menunjukkan sinyal umpan yang letaknya di atas pancing garong itu sedang digerogoti ikan maka dalam tempo sekedipan mata joran tegek harus disentak dan pancing garong akan menyambar targetnya. Jika tidak, umpan habis sia-sia.
Bagaimana jika umpan lumut dijodohkan dengan pancing engkel/tunggal? Bisa saja namun hasilnya takkan memuaskan, lagipula bila telah merasakan ampuhnya sebuah pancing garong dalam mancing baronang, saya yakin anda tidak akan pernah berpikir lagi menggunakan pancing engkel digabungkan dengan umpan lumut, seper
ti mancing ikan nila. Mancing di laut yang airnya dinamis dengan di kolam yang airnya dangkal dan statis tentu dua hal yang berbeda sama sekali dan tidak bisa disejajarkan.(Bersambung….)
[You must be registered and logged in to see this image.]
Baronang, si mulut mungil penggemar lumut
[You must be registered and logged in to see this image.]
Rame-rame mancing baronang di dermaga pulau
[You must be registered and logged in to see this image.]
Panen baronang di dermaga
[You must be registered and logged in to see this image.]
S t r i k e !Saat itu sudah pukul 9.10, kapal baru sandar di dermaga pulau. Setelah check in dan meneguk welcome drink, saya menuju kamar yang disediakan. Mumpung suasana pagi masih tersisa dan matahari belum meninggi, saya langsung ke luar kamar bergegas menuju dermaga, tentu dengan membawa perlengkapan mancing. Sesampai di dermaga ternyata sudah ada beberapa orang yang mancing. Setelah bertegur sapa sejenak, saya langsung duduk di tepi dermaga dan mancing bersama mereka. Walau tidak saling mengenal, kami lekas saja akrab, mungkin karena kesamaan hobi.
Melihat piranti mancing yang saya gunakan, mereka merasa heran. Joran tegek yang sudah terhunus panjangnya 4.5 meter tanpa reel, beserta pancing garong dan sebutir pelampung mungil, semua ini tidak lazim bagi hobiis mancing di laut. Terlebih lagi ketika melihat saya menyusupkan umpan berupa sejumput lumut di atas pancing garong. Mancing apaan tuh?!
Sebentar saja, tidak sampai 10 menit, keheranan itu membuncah menjadi sebuah keterkejutan! Bagaimana tidak, mata saya yang sejak tadi fokus ke pelampung menangkap adanya getaran khas tanda umpan sedang dimakan baronang, spontan joran disentak tapi langsung gerakan joran tertahan dan terasa berat karena adanya perlawanan ikan di bawah sana. Joran tegek yang panjang itu melengkung hebat, ujungnya menukik tajam ke laut. Saya berusaha mempertahan kan supaya ikan tidak melesat ke kolong dermaga. Mantap nih, kuatnya perlawanan meyakinkan saya bahwa ikan yang terpancing lumayan ukurannya. Benar-benar luar biasa tarikan ikan di bawah sana, selain ngotot untuk buron ke kolong dermaga, ikan juga terus menekan ke bawah. Merasakan tenaga ikan yang sangat prima, saya tidak berani memaksanya untuk segera muncul ke permukaan, kuatir kenur putus ataupun ikan mocel.
Akhirnya setelah berkutat ke sana ke mari tanpa membuahkan hasil, ikan pun menunjukkan gelagat takluk dan perlahan-lahan mau diajak muncul ke permukaan air. Munculnya sosok ikan ke permukaan air dan kemudian terangkat ke dermaga disambut seruan “Waah…wah wah!” karena memang ikan baronang yang terpancing ukurannya lumayan besar. Tidak heran gigih perlawanannya. Itu baru seekor. Kemudian dalam tempo sejam kemudian, ada belasan lagi baronang yang berhasil dirilis di cool box. Peristiwa semacam ini biasa saja bagi seorang pemancing baronang, namun tidak demikian bagi orang-orang di sekitar saya waktu itu. Melihat kenyataan betapa sederhananya piranti mancing yang saya gunakan, namun ternyata amat efektif, menghadirkan sebuah tanda tanya besar bagi mereka. Tak kuasa menahan rasa ingin tahu, terlontarlah pertanyaan: “Mengapa pancingnya berbentuk seperti itu? Koq umpannya rumput/lumut? Bagaimana kalau pakai pancing biasa dan umpannya udang/cumi?”
Entah sejak kapan terus terang saya sendiri tidak tahu, namun yang jelas di era tahun 1980an ketika saya pertama kali mancing baronang, saat itu sudah lazim penggunaan pancing garong untuk mancing baronang. Cuma ketika itu masih sering dijumpai pancing garong yang dibentuk dengan ikatan kenur, di samping yang sudah disorder seperti yang beredar sekarang ini. Harus diakui, teknik pancing garong untuk mancing baronang amatlah efektif dan efisien. Tak perlu diragukan lagi karena banyak buktinya. Ini bukan sebuah hipotesa, tapi sudah jadi sebuah kesimpulan yang sahih.
Jika kita menggunakan pancing engkel/tunggal dengan umpan segar seperti udang/irisan cumi maka yang menyambar umpan adalah ikan-ikan jenis lain atau ikan karang dan rata-rata berukuran kecil-sedang mengingat kedalaman dermaga yang hanya beberapa meter saja. Umpan segar seperti itu adalah umpan umum untuk mancing di laut, dan boleh dibilang semua ikan menyukai udang/cumi. Bisa saja baronang ikut terpancing tetapi itu kejadian yang jarang sekali. Apalagi jika di sebelah anda ada pemancing baronang yang bersenjatakan lumut, siapkan mental menjadi penonton. Jadi kalau memang targetnya ikan baronang, sepantasnyalah kita menyajikan menu kegemarannya: lumut.
Jodoh umpan lumut adalah pancing garong. Perlu disadari baronang memakan umpan tidak menyergap atau mencaplok seperti ikan kerapu/kakap dll, melainkan dengan cara menggerogoti/mengerat atau makan sedikit demi sedikit. Perhatikan bila seekor kelinci makan sayur kangkung, persis seperti itu visualisasinya. Maka wajar ikan baronang itu disebut rabbitfish. Karena cara makan yang apik itu, maka peran pancing garong menjadi signifikan. Pemancing pun dituntut proaktif, begitu terlihat pelampung menunjukkan sinyal umpan yang letaknya di atas pancing garong itu sedang digerogoti ikan maka dalam tempo sekedipan mata joran tegek harus disentak dan pancing garong akan menyambar targetnya. Jika tidak, umpan habis sia-sia.
Bagaimana jika umpan lumut dijodohkan dengan pancing engkel/tunggal? Bisa saja namun hasilnya takkan memuaskan, lagipula bila telah merasakan ampuhnya sebuah pancing garong dalam mancing baronang, saya yakin anda tidak akan pernah berpikir lagi menggunakan pancing engkel digabungkan dengan umpan lumut, seper
ti mancing ikan nila. Mancing di laut yang airnya dinamis dengan di kolam yang airnya dangkal dan statis tentu dua hal yang berbeda sama sekali dan tidak bisa disejajarkan.(Bersambung….)
[You must be registered and logged in to see this image.]
Baronang, si mulut mungil penggemar lumut
[You must be registered and logged in to see this image.]
Rame-rame mancing baronang di dermaga pulau
[You must be registered and logged in to see this image.]
Panen baronang di dermaga
[You must be registered and logged in to see this image.]
Cien- Sponsor
- Posts : 41
Points : 3602
Reputation : 0
Join date : 2014-04-19
Re: Mengapa mancing baronang menggunakan pancing garong
Jadi kepengen mancing nih....ud lama ga mancing heheh
DerPanzer- Medium Fish
- Posts : 55
Points : 3539
Reputation : 3
Join date : 2014-05-06
Re: Mengapa mancing baronang menggunakan pancing garong
Koq tega2nya mancing dilupain, bro. Biasa mancing di laut apa kolam?DerPanzer wrote:Jadi kepengen mancing nih....ud lama ga mancing heheh
Cien- Sponsor
- Posts : 41
Points : 3602
Reputation : 0
Join date : 2014-04-19
Re: Mengapa mancing baronang menggunakan pancing garong
Itu di dermaga pulau apa pak
1980- Egg Fish
- Posts : 14
Points : 3507
Reputation : 0
Join date : 2014-05-06
Re: Mengapa mancing baronang menggunakan pancing garong
Itu di dermaga pulau Sang Hyang di Selat Sunda, kalo mau berangkat ke sana bisa dari Merak atau Anyer.1980 wrote:Itu di dermaga pulau apa pak
Cien- Sponsor
- Posts : 41
Points : 3602
Reputation : 0
Join date : 2014-04-19
Re: Mengapa mancing baronang menggunakan pancing garong
Terakhir saya mancing tahun 2011....sekarang gak pernah lagi....hehheh...di tegur sm menteri keuangan karena mancingnya 3 hari 2 malam....wkwkkw
rheinhard- Big Fish
- Posts : 295
Points : 3828
Reputation : 28
Join date : 2014-04-22
Age : 43
Re: Mengapa mancing baronang menggunakan pancing garong
Untung masih dibukain pintu rumah ya.........rheinhard wrote:Terakhir saya mancing tahun 2011....sekarang gak pernah lagi....hehheh...di tegur sm menteri keuangan karena mancingnya 3 hari 2 malam....wkwkkw

Cien- Sponsor
- Posts : 41
Points : 3602
Reputation : 0
Join date : 2014-04-19
Re: Mengapa mancing baronang menggunakan pancing garong
Asik ya mancing......
sky- Egg Fish
- Posts : 24
Points : 3485
Reputation : 3
Join date : 2014-06-04
Re: Mengapa mancing baronang menggunakan pancing garong
ngak dapet sim dari istri ya bos.........jadi mau ikutan .......mantap
sully_st- Egg Fish
- Posts : 1
Points : 3310
Reputation : 0
Join date : 2014-11-06

» Mancing Baronang yuk...!
» Baronang and the gang!
» Baronang si penggemar lumut
» Cara memasukkan foto menggunakan foto Facebook
» Baronang and the gang!
» Baronang si penggemar lumut
» Cara memasukkan foto menggunakan foto Facebook
:: Lain-Lain
Page 1 of 1
Permissions in this forum:
You cannot reply to topics in this forum
» Advanced topic : Pentingnya Keseimbangan kalsium dan Carbonate dalam reef aquarium
» XIV Nano Reef Tank
» Manfish Black Angel
» Chemiclean Boyds
» Our store
» Palmas Senegalus terlihat sakit
» Tes Kit CA dan KH
» Tank belum jadi (Tank belajar..) :D _TOTY IFC-2018
» We are organising a online live event this Sunday with RedSea chief scientist
» Tanya jawab seputar Additives dan Chemistry
» Aulonocara di Kolam Tanpa Powerhead
» 3 Hasil Tangkapan Ikan Terbesar di Dunia
» Donut terlepas dari Cangkang
» Atlas of Fishes - Gobies
» WTS Coral peliharaan
» Mencari n.Multifasciatus
» Dihibahkan akuarium uk 120cm
» Hibah Lion Fish Cepetan
» Air Hujan
» XIV's Aquascape Tanks
» TEMPAT BERTANYA NAMA KORAL YANG TIDAK DIKETAHUI
» Yuk diskusi tentang air payau dan lingkungan sekitarnya kawan-kawan
» WTS Aquarium cube 30cm, Red Sea AB+ ecer, Auto top off, Skimmer peralatan Reef Aquascape
» How to Start Marine Tank - Part 1 : What You Need Before Starting
» Tempat hunting ikan Cichlid
» How To Start Marine Tank - Part 2 : Getting Started With Your Tank
» Arwana Golden dan Blue base body
» Cari udang hias Sulawesi (sule)
» Cari udang hias Sulawesi (sule)