Mancing Baronang yuk...!

Bro n Sis, sy yakin anda sebagai penggemar ikan hias, pasti senang juga pergi ke pantai atau pulau. Lalu, apa yang dilakukan selama di laut? Sekedar menikmati semilir angin laut, berjemur di pantai, berenang, snorkeling, diving, surfing, atau mancing? Pada dasarnya, semua aktivitas hobi yang berhubungan dengan laut memang teramat menyenangkan, sekaligus sebagai penyeimbang dalam kehidupan kaum urban yang kesehariannya disesaki oleh berbagai kesibukan yang bisa berujung stress. Oleh sebab itu, alangkah bahagianya kita memiliki hobi yang berkaitan dengan laut, tidak sia-sia kita hidup di Nusantara yang tercinta ini, yang memiliki hamparan laut begitu luas dengan untaian pulaunya.

Dan, bukanlah suatu hal kebetulan kalau sekarang saya berbicara soal hobi yang satu ini: mancing di laut! Buat anda yang masih awam perihal mancing di laut, saya ingin mengenalkan satu teknik mancing yang khas di laut, yaitu mancing ikan baronang. Sebagian dari anda mungkin sudah sering menjadi penikmat ikan ini yang tersohor di sea food resto. Namun, tahukah anda bahwa ikan Baronang, bukan cuma maknyus rasanya saat di meja makan, tetapi menggetarkan hati saat dipancing. Sungguh lho!

Ada dua persoalan yang kerapkali menghalangi orang ingin memulai mancing di laut, pertama adalah soal fulus. Sudah jamak anggapan orang bahwa mancing di laut itu menguras kocek, mahal! Kedua, mancing di laut kagak tahan maboknya, bos! Nah, disebabkan kedua faktor yang sudah jadi persepsi umum ini,maka banyak orang urung  mancing di laut padahal sebenarnya kepingin sih!

Mancing baronang, berbeda dalam segala hal dengan mancing ikan di laut pada umumnya, baik dari segi piranti, umpan dan tekniknya. Perlu diketahui, mancing baronang akan menepis semua anggapan bahwa mancing di laut itu mahal, karena peralatannya sederhana dan murah. Mancing baronang juga tidak mengakibatkan anda mabuk laut karena bisa dilakukan di pesisir, dermaga pulau jika anda sering rekreasi ke pulau, atau bahkan di keramba apung dekat pulau. Sebenarnya yang sering membuat seseorang mabuk laut adalah jika anda mancing dasaran di kapal yang terombang ambing di tengah laut. Mancing baronang bisa dilakoni oleh pria dan wanita serta anak-anak karena dapat dilakukan secara santai dan medannya tidak ekstrim. Sebagai contoh, jika anda mengajak keluarga tamasya ke pulau, anda bisa mancing baronang di dermaganya, tanpa harus menyewa kapal mancing lagi. Jadi kebersamaan bersama keluarga takkan terganggu hanya disebabkan anda ingin mancing di laut.

Peralatan mancing baronang sederhana saja, terdiri dari sebatang joran yang lazim disebut joran tegek, yang bisa ditarik panjang dan diringkas. Joran tegek tidak berpasangan dengan reel sebagaimana joran mancing di laut umumnya. Harganya bervariasi, dari yang seratusan ribu hingga di atas sejuta rupiah. Ukuran panjangnya mulai dari 3 meter hingga 7 meter, yang umum digunakan adalah ukuran 4 meter hingga 5.4 meter. Prinsipnya, joran tegek tidak perlu yang terlalu mahal karena banyak juga yang harganya cukup terjangkau sudah memadai kualitasnya, pilihlah yang agak kaku.
Mancing baronang memerlukan pelampung. Pelampung baronang banyak variasi bentuk dan warna, ini semua tergantung pilihan masing-masing. Harga pasaran saat ini mulai dari  Rp7.500 hingga Rp20.000 per buah. Selanjutnya adalah mata pancing. Mancing baronang menggunakan pancing garong, sebuah kumpulan mata pancing yang dimodifikasi sehingga seluruh mata pancing itu menghadap ke  segala penjuru. Pancing garong kini mudah didapatkan di toko pancing, kisaran harganya Rp1.500-4.000 per buah. Mengenai kenur, pilihlah yang berharga menengah ke atas, karena memang harga berpengaruh terhadap kualitas kenur. Pemakaian kenur amatlah hemat.

Umpan untuk mancing baronang juga sederhana saja: lumut! Kalau tidak ada lumut, nasi pun jadi! Nah, ini benar-benar mancing irit bukan? Lumut yang dimaksud adalah lumut yang biasa tumbuh di bebatuan di pantai, misalnya di batere ( bebatuan penghalang ombak), tangggul pantai dll. Lho, mancing ikan di laut kok umpannya lumut? Bukannya pakai umpan udang atau irisan cumi? Mana ada ikan laut yang mau makan ‘rumput’! Unik kan?!  (Bersambung….)