Latest topics
Most Viewed Topics
Top posters
Anaknemo (771) | ||||
Batavia_Aquatic (706) | ||||
Admin (641) | ||||
Adminjava (404) | ||||
indra nyimak (364) | ||||
erms (302) | ||||
rheinhard (295) | ||||
syedjilani (276) | ||||
Giest (273) | ||||
rully chank (183) |
Penyakit ikan dan penangannya (Bagian 1)
+3
Solikin Sutanto
Batavia_Aquatic
rheinhard
7 posters
Page 1 of 1
Penyakit ikan dan penangannya (Bagian 1)
Thread tentang topik dibuat dengan segala keterbatasan dan kekurangan, sehingga membutuhkan masukan-kritik dan koreksi dari rekan2 lain yang lebih berpengalaman dan ahli dibidangnya.
Mungkin banyak hal yang tidak sama bahkan sangat berbeda dengan banyak referensi yg sudah ada baik dari bahasan para expert lokal maupun luar negeri.Dan dapat saja diperdebatkan secara ilmiah. Yang penting adalah kita juga perlu mengembangkan sendiri dengan banyak innovasi, riset dan experimen sehingga menghasilkan terobosan2 penting demi kemajuan pengetahuan reefer kita sendiri.
Thread ini cukup panjang dan bagi sebagian pembaca yang berpengalaman akan sangat membosankan, namun bagi para pemula sangatlah penting untukmendapatkan informasi yang selengkap2nya meskipun tentu saja masih tidak sempurna dan banyak kekurangan
Terimakasih saya sampaikan kepada admin dan moderator lainnya
[You must be registered and logged in to see this image.]
PENDAHULUAN
AKUARIUM LAUT adalah sistem tertutup dan terbatas yang tidak sama dengan ekosistem alam di laut bebas yang sudah tercipta secara sedemikian sistematis namun yang dikreasikan, diadaptasikan dan dikondisikan untuk menyerupai atau setidaknya mendekati kondisi yang sama - dalam sebuah bingkai kotak kaca didalam rumah
Oleh karena itu, memiliki akuarium laut tidaklah sekedar menginstal dekorasi LR/DR/pasir,kelengkapan tank+sump media filtrasi, peralatan/media pendukung (lampu, wave maker, skimmer, reactor, chiller dll) dalam sebuah kreasi dekoratif, tapi juga dibutuhkan pemahaman akan pengaturan/penataan/penempatan dan pemilihan biota coral maupun ikan yang compatible. Dan lebih dari itu adalah bagaimana memanage kondisi parameter baik air-suhu-cahaya-arus dlll agar secara berkesimbungan mampu mendukung secara maksimal semua kebutuhan isi akuarium untuk hidup sehat dan bertumbuh dengan baik.
Belum lagi anda akan diperhadapkan pd beberapa persoalan yang berpotensi negatif spt ekses pemeliharaan yang bersifat toxic spt ammonia,nitrite,nitrate dan phosphate serta kondisi lainnya yang tidak diinginkan, yang betul2 membutuhkan campur tangan penuh anda akan keberlangsungan kehidupan coral dan ikan dari berbagai masalah penyakit dan gangguan lainnya.
Jadi jangan anggap sederhana memindahkan kehidupan bawah laut ke sebuah kotak kaca, tapi juga jangan terlalu pesimistis karena ilmu pengetahuan sudah demikian maju, tehnologi yang digunakan diakuarium laut juga semakin canggih, informasi dan diskusi ttg pemeliharaan dll bertebaran diberbagai forum dan sarana (seperti Indofishclub forum) termasuk juga jurnal2 ilmiah aquaculture yg bisa anda akses dan pelajari.
Yang dibutuhkan dari anda adalah kemauan untuk Belajar, belajar dan belajar. Serta membangun sikap positip dalam menikmati hobby.
Berikut beberapa hal penting yang setidaknya perlu dimiliki oleh setiap penghobby akuarium laut :
1. INFORMASI
Mulailah dengan membekali diri sebanyak mungkin informasi dan terus menggali hal hal yang belum dipahami. Perbanyak referensi, ikuti dan simak berbagai diskusi, pelajari berbagai thread topik bahasan,rajin bertanya. Tapi hati2, banyak juga informasi menyimpang dan tidak bisa dipertanggungjawabkan dasar referensinya.
2. KESABARAN
Kesabaran dalam segala aspek kehidupan adalah penting dan sangat berperan terhadap keberhasilan.
Memiliki dan memelihara akuarium laut membutuhkan kesabaran. Kesabaran dalam arti point 1 harus belajar terlebih dahulu, setelah itu juga harus bersabar karena setiap tahapan membutuhkan proses, setiap proses membutuhkan waktu, dan setiap waktu membutuhkan kesimpulan akhir tindakan. Dan ini membutuhkan sikap ketiga
3. KEPEDULIAN dan KETELITIAN
Anda harus memiliki sikap peduli yang tinggi terhadap apa yang anda kerjakan dan miliki. Memelihara kehidupan dalam sebuah sistem kotak kaca yg tertutup dan terbatas sangat membutuhkan peran anda sebagai pemilik. Pahamilah bahwa biota coral dan ikan sangat tergantung pd sikap dan peran anda. Keberlangsungan kehidupan mereka ada ditangan anda. Untuk itulah kepedulian anda harus dibarengi dengan ketelitian, karena sedikit saja kesalahan dapat berakibat fatal terhadap seiisi akuarium. Anda harus teliti dalam memilih biota dan ikan, teliti dalam penemptan, teliti dalam perawatan dan sesuai topik thread -anda harus teliti juga terhadap kesehatan terutama dari kemungkinan serangan2 penyakit
4. LOVE
Hobby yang berangkat dari kecintaan terhadap kehidupan bawah laut, dan yang anda pahami memiliki dampak positip bagi kehidupan pribadi secara fisik dan psikis akan mendorong anda menyalurkan energi positip, dan percayalah bahwa aura kecintaan anda terhadap kehidupan didalam akuarium itu juga akan berdampak dan dirasakan oleh makhluk hidup didalamnya.
Kecintaan terhadap kelangsungan hidup akuarium laut tidak akan membuat anda mudah putus asa bila terjadi masalah tapi akan mendorong sikap penasaran anda untuk bisa bertindak dan melakukan yang lebih baik.
Waaah panjang sekali prolog nya ya?
Kita akan mulai masuk dalam topik bahasan
MENGENALI BERBAGAI MACAM PENYAKIT IKAN DAN CARA PENANGANAN/PENGOBATANNYA.
Topik ini akan sangat panjang. Oleh karena itu akan dibagi dalam beberapa sub thread sbb :
1. HANDLING dan KARANTINA
Handling dan karantina adalah proses kunci untuk melakukan tindakan preventif dan treatment awal terhadap berbagai penyakit dan masalah pada ikan
a.aklimasi
b.karantina
2. PENYAKIT IKAN dan PENGOBATANNYA
Bagian ini akan membahas proses,siklus, obat obatan dan cara treatment, juga termasuk membahas mitos2 baik yang benar2 menyesatkan maupun yang memiliki rantai terhubung terhadap proses, juga yang memiliki resiko tersembunyi.
a. Parasitic disease
b. Bacterial disease
c. Fungal disease
d. Viral disease
e. Poisoning and other
Bab 1.
HANDLING DAN KARANTINA
Handling dan Karantina. Bagi sebagian orang/penghobby istilah ini mungkin ada yang salah dipersepsikan sebagai sekedar memindahkan dari kantong plastik kedalam akuarium atau box isolasi/adaptasi, ada juga yg berpikir bahwa itu adalah proses biasa simple dan karantina dianggap sbg proses kebutuhan sekunder -hanya perlu bila ada yang perlu dikarantina untuk diobati.
Point pertama yang ingin saya sampaikan adalah : Proses handling yang benar dan Karantina adalah wajib dan merupakan kebutuhan utama yang HARUS dilakukan.
Point kedua adalah : bahwa Handling dan Karantina menentukan keberlangsungan dan keberhasilan pemeliharaan
Point ketiga adalah : Handling dan Karantina adalah solusi atas ketidaktahuan kita akan latar belakang ikan/biota yang kita beli.
Untuk memahami kenapa kita perlu melakukan penanganan yang benar dan proses karantina, kita harus memahami latar belakang dan prosesnya sampai ikan itu sampai ditangan anda sebagai pembeli. Kita fokuskan terlebih dahulu bahasan khusus pada ikan
Untuk yang pernah mendalami dan melihat proses penangkapan ikan dan penampungannya, maka kita bisa memilah menjadi 2 bagian :
1. Penangkapan menggunakan racun potassium cyanida
2. Penangkapan menggunakan jaring, bubu maupun media lainnya
●Penangkapan ikan menggunakan potassium cyanida atau sejenis selalu di klaim sebagai sesuatu yang dibantah dilakukan, tapi penulis pernah mengalami sendiri diminta untuk membelikan bahan kimia tsb oleh supplier ikan (dan tentu saja penulis tolak)
Penangkapan ikan besar2an secara terus menerus sangat mungkin menggunakan bahan baku sejenis, ada juga yang menggunakan racun bius dari tumbuhan. Dan ini berpotensi ikan membawa racun ditubuhnya.saya berharap bahwa kesimpulan ini tidak benar dan tidak juga untuk menyudutkan supplier ikan. Bagi yang berkeberatan, silahkan menyampaikan argumen dan data valid disertai dokumentasi untuk bahan koreksi dan ini sangat saya tunggu dan harapkan sebagai sebuah bahan kajian tersendiri).
Umumnya penangkap ikan memiliki keramba di laut untuk membilas keluar efek racun yang masuk kedalam tubuh ikan. Dibutuhkan minimal 3 hari untuk mengeluarkan efek ini.
Tapi harus dicatat bahwa penggunaan bahan kimia dan sejenisnya ini yang ditebar juga efeknya tergantung pada radius. Ikan2 yang berada pada pusat radius penebaran akan mendapat dampak tertinggi dibanding yang berada pada radius lebih jauh dan butuh proses pembilasan lebih panjang.
Efek terberat dari penggunaan racun ini adalah kerusakan organ dalam terutana pencernaan ikan. Jadi kita akan bisa melihat banyak kasus dimana ikan makan terus tp tubuhnya makin kurus (selain karena parasit internal tentunya).
Ikan2 yang sudah melalui proses pembilasan di keramba akan diangkut kedarat untuk disortir dan masuk ke penampungan. Sebagian besar malah langsung packing untuk dikirim ke penampung2 ikan didarat. Disini ikan umumnya ditampung menjadi satu/terpisah dalam wadah bak atau akuarium dan melalui proses sortir. Sebagian penampung/supplier ini sudah juga melakukan proses treatment seadanya untuk memulihkan kondisi ikan2 tsb.
Masalahnya adalah, ikan sakit-ikan luka-ikan sekarat berada pada penampungan yang sama.
Ini yg harus dipahami.
Dari penampung/supplier ini, ikan didistribusikan ke eksporter maupun LFS. Untuk eksporter, mereka sudah menerapkan standar yg cukup tinggi dalam menerima maupun menampung ikan2 tsb. Proses aklimasi, adaptasi maupun karantina dan pembersihan sudah menjadi standar yang tidak bisa diabaikan krn menanggung resiko besar. Problemnya adalah, kita lebih banyak membeli dari LFS.
(Sekali lagi, thread ini bukan untuk mencari kesalahan dan tunjuk hidung sumber masalah)
Para pemilik toko ikan/LFS tentu juga sudah melakukan upaya sortir terhadap ikan yang dikirim dari supplier.
Para pemilik LFS rata2 sudah melakukan treatment awal, baik dengan memisahkan ikan2 sakit dari yang "nampak" sehat maupun melakukan karantina pengobatan terhadap.ikan yang terindikasi sakit. Tapi ini belum cukup. Kenapa? Karena penjual harus segera menjual ikan tersebut secepatnya ke konsumen supaya perputaran bisnis berjalan cepat.
Sebagai catatan : harus agak dibedakan dengan penjual ikan2 import yang rata2 sudah menjalani proses karantina..tapi tetap bukan jaminan.
●sedikit berbeda adalah penangkapan menggunakan jaring,bubu dan sejenisnya. Metode penangkapan dengan cara ini jauh lebih aman untuk ikan. Ikan tidak terkontaminasi oleh racun. Namun demikian faktor lainnya hampir tidak berbeda. Proses selanjutnya dari penangkapan, penampungan dan distribusi sama saja. Dengan kata lain kondisi ikan tidak jauh berbeda ketika sampai ketangan anda.
●yang jauh lebih aman adalah ikan hasil budi daya yang dikembangkan pada balai budi daya atau rumahan. Ikan ikan ini jauh lebih tahan karena dari awal sudah di kondisikan pada lingkungan yang terbatas
Nah sampai disini, anda sebagai penghobby dan pembeli ikan harusnya sudah paham, bahwa resiko terakhir dan yang memikul tanggung jawab terbesar adalah anda sbg pembeli supaya ikan2 itu bisa hidup sehat di akuarium anda !
A. HANDLING dan AKLIMASI
Setiap ikan yang baru dibeli (dengan latar belakang dan kondisi spt dipaparkan diatas) dan berada pada kantong plastik, memiliki lingkungan dan kondisi sendiri yang hampir rata2 berbeda dengan kondisi air akuarium/penampungan anda.
Para pemilik LFS yang menerima kiriman dari supplier memiliki problem yang jauh lebih besar karena kondisi akibat waktu perjalanan dalam proses pengiriman. (Saya ga perlu bahas, karena sudah pintar2)
Anda sebagai pembeli ikan dari LFS memiliki problem yg sudah lebih ringan, tapi juga tidak bisa diabaikan. Sekali lagi karena anda tidak tahu persis kondisi ikan sebenarnya, juga tidak tahu persis apakah parameter air anda dg LFS sama. Salinity, suhu, pH umumnya berbeda2.
Ada beberapa metode handling dan aklimasi
1. Floating method
2. Drip metrod
3. Direct quarantine method (ini methode tambahan sendiri)
CATAT ini : semua methode dilakukan BUKAN untuk langsung ke MT tapi ke tank/wadah karantina dan lanjut ke proses karantina.
Kalau anda melakukan methode ini untuk langsung ke MT, anda harus bersiap dg resikonya.
1. FLOATING METHOD
Umumnya methode ini dilakukan untuk ikan yang melalui proses pengiriman lebih dari 5 jam
° Siapkan wadah karantina yang sudah berisi air dengan kelengkapan penunjangnya. Tidak harus akuarium kaca dengan peralatan wah, tapi bisa juga dengan perangkat filtrasi sederhana yang memadai
° Redupkan lampu, jangan dalam kondisi cahaya tinggi
° Apungkan kantong2 ikan di air karantina selama min 15 menit untuk menyamakan suhu dan menurunkan tingkat stress ikan
° Buka salah satu kantong dan ambil sample air untuk test salinity dan pH
° test salinity dan pH air karantina. Umumnya air dalam kantong akan lebih rendah pH nya akibat kotoran/feses dan ammonia
° sesuaikan salinity dan pH keduanya. Untuk menurunkan pH air karantina bisa menggunakan sodium bisulfate
° setelah kondisi suhu, salinity dan pH sesuai, kantong ikan bisa mulai dibuka. Usahakan dg menggulung kantong plastik atau menggunakan penjepit agar posisi kantong tetap dalam keadaan terapung dan air tidak langsung bercampur.
° Buang 50% air kantong, dan mulai tambahkan sedikit2 secara bertahap air dari karantina. Lakukan berulang. Bila dirasa perlu atau tll penuh, bisa buang kembali sebagian lalu tambahkan lagi
° setelah kondisi ikan tampak tenang dan nyaman, angkat ikan dari kantong dg media yg aman lalu lepaskan kedalam tank karantina
° buang semua air di kantong dan jangan sekali2 menggunakan air tsb u ditambahkan ke tank karantina
° biarkan ikan melalui proses karantina lanjutan. Setelah beberapa hari lakukan penyesuian ph sesuai pH standar semula dengan pergantian air maupun pH adjuster.
2. DRIP METHOD
Drip method adalah methode yang paling umum dilakukan dan sebaiknya dilakukan untuk ikan yang menempuh proses perjalanan dibawah 5 jam.
° tahapan awal sama : siapkan wadah karantina yang sudah berisi air->apungkan kantong untuk menyamakan suhu->redupkan lampu->sesuaikan salinity dan pH
°siapkan wadah kecil dekat tank karantina
° buka satu persatu kantong lalu tuang ikan berikut air nya. Usahakan ikan berada pada kondisi terendam air
° setelah semua kantong dan ikan selesai tuang, lakukan penambahan aerasi
° buang 50% air (ikan masih cukup berada pada kondisi terendam aman)dengan cara membuang kotoran2 dari sisa feses ikan sampai wadah cukup bersih.
° lakukan proses drip air dari tank karantina dengan selang kecil yg diatur sekitar 3-4tetes/detik
° bila dalam waktu sebelum 1 jam wadah sudah tll penuh, lakukan pembersihan ulang sisa kotoran yg tertinggal. Lanjutkan proses drip sampai min 1 jam
° setelah 1 jam ikan sudah dapat dipindahkan ke tank karantina. Meskipun air diwadah cukup aman namun dianjurkan untuk tidak dituangkan dan lebih baik dibuang.
° lakukan penyesuaian pH setelah beberapa hari dengan pergantian air bertahap
3. DIRECT METHOD
methode ini hanyalah pengembangan lebih jauh untuk kondisi yang lebih praktis dari drip method dan hanya dapat dilakukan untuk ikan yang berada dalam kantong selama maksimum 4 jam
Semua proses hampir sama dengan Drip method. Yang membedakan hanyalah wadah tidak lagi sebagai sarana transfer, tapi langsung menggunakan tank karantina yang belum diisi air.
Anda hanya harus mensiasati bagaimana caranya saat mengeluarkan ikan berikut air, semua ikan tidak terekspose udara dan berada dalam batas air yang cukup.
Air drip bisa menggunakan air dari MT maupun air baru yang sudah disesuaikan baik suhu,.salinity dan pH.
Meskipun lebih praktis, salah satu kekurangannya adalah anda harus sedikit lebih rajin melakukan proses pembersihan oleh karena semua air dari kantong ikan ikut dipergunakan sebagai air karantina.
Penggunaan activated carbon dan protein skimmer sangat dianjurkan bila menggunakan metode ini.
Tahap selanjutnya adalah pergantian air karantina secara rutin sekaligus untuk menormalkan kembali pH.
Dari beberapa methode aklimasi,masih ada 1 metode perlakuan khusus untuk kondisi khusus yang cukup kritis untuk dilakukan, yaitu terhadap kondisi ikan dalam kantong yang collaps terkontaminasi ammonia dan kekurangan oksigen.
Hal ini biasa terjadi pada ikan yang menempuh perjalanan lebih dari 1 hari dan sebelumnya tidak melalui proses dipuasakan.
4. CRITICAL METHOD
Istilah istilah yang digunakan mungkin berbeda2. Anda tidak perlu terlalu pusing dengan istilahnya.
Methode ini dilakukan khusus untuk ikan yang sudah collaps tergeletak didasar kantong, kehilangan keseimbangan, menggelepar2 dan berenang kacau bila berada diwadah yg cukup besar.
Kotoran ikan merupakan penyebab utama yang menghasilkan tingkat racun ammonia yang dalam jangka waktu tertentu membuat kondisi ikan keracunan oleh kotorannya sendiri dan terutama juga karena kekurangan oksigen dan stress yang akut.Istilahnya ikan mabok.
Bagaimana menangani ikan dalam kondisi seperti ini?. Para pemiliki LFS mungkin yang paling sering menghadapi kondisi ini.
Hal ini pernah disampaikan juga oleh salah satu sesepuh yang sangat berpengalaman dan sangat banyak berperan memberi pencerahan pada reefer di Indonesia yaitu om Japarto Jap
Jangan eksekusi ikan yang terkapar keracunan karena masih bisa diselamatkan. Itu kata kuncinya.
° sediakan wadah akuarium sementara atau sterofoam box
° isi dengan kurang lebih 50% air dari tank karantina
° tambahkan aerasi dengan menggunakan aerator ataupun power head yg tidak terlalu kuat
° apungkan kantong ikan untuk menyesuaikan suhu
° sesuaikan pH dan salinity air di wadah sterofoam maupun karantina.Umumnya kondisi ikan spt itu pH air dikantong sudah drop.
Tambahkan/gunakan produk pH reducer atau bisa menggunakan phosporic acid. Turunkan pH air sedikit demi sedikit sampai sekitar 6.5.
° tambahkan dechlorinator seperti amquel, chlor-ammo redox atau bisa menggunakan sodium thiosulfate ataupun Vit C
° keluarkan ikan yang mabok dan terkapar dari dalam kantong. Jangan sampai air di kantong ikut dimasukkan ke wadah
° biarkan ikan selama 8-12 jam dalam kondisi gelap (tutupi wadah sterofoam)
° apabila ikan sudah berada dalam kondisi membaik, lakukan drip air dari tank karantina selama 2-3jam
° pindahkan ikan kedalam tank karantina.
° lakukan proses penyesuaian pH kembali ke level standar dengan pergantian air bertahap
Methode ini banyak menolong menyelamatkan banyak ikan yang dalam kondisi kritis keracunan dan mabok karena kekurangan oksigen pd organ2 tubuhnya
B. KARANTINA
Apa itu wadah karantina dan proses karantina? Dan kenapa karantina sangat penting?
Wadah karantina adalah sarana berupa aquarium kaca atau sterofoam box atau bisa juga sekedar ember cukup besar tanpa media substrate dengan minimum perlengkapan yang harus tersedia yaitu sistem filtrasi secukupnya.
Wadah ini harus disesuaikan dengan jumlah ikan yang akan dikarantina, termasuk juga pemisahan/pengelompokan ikan yang dikarantina.
Kenapa demikian? Karena jenis2 tertentu tidak bisa disatukan dalam wadah terbatas dengan jenis lainnya. Beberapa jenis ikan bisa menjadi predator dan pengganggu bagi yang lainnya sehingga tujuan karantina tidak tercapai.
Intinya wadah karantina harus memenuhi syarat untuk ikan yang dikarantina bisa dalam kondisi nyaman, aman, dan terpenuhi kebutuhan minimum nya.
Tank karantina tanpa substrate (barebottom) akan memudahkan proses pembersihan sehingga kondisi dan parameter air lebih mudah terjaga.
Kenapa ikan baru harus dikarantina? (Karantina khusus ikan yg sakit akan dibahas tersendiri)
° semua ikan tangkapan melalui proses dan tahapan distribusi sampai ketangan pembeli mengalami kondisi yang sama : Stress. Stress adalah penyebab utama sistem immune drop sehingga ikan sangat mudah terserang penyakit
° seperti yg dijelaskan pada proses handling : kotoran dalam kantong--paparan ammonia --kekurangan O2--kondisi luka/rusak--kemungkinan insang terbakar--infeksi penyakit internal/eksternal dll
° proses aklimasi yang salah mengakibatkan shock pada ikan, terutama karena perbedaan pH,suhu dan salinity yang butuh perawatan lanjutan
° banyak ikan membawa parasit tersembunyi pada tubuhnya yang tidak kasat mata dan pada waktunya akan menjadi sumber penyebab wabah penyakit.
Dengan dasar semua asumsi tersebut, maka proses karantina adalah proses dimana pemilik ikan bisa melakukan tindakan :
° menurunkan tingkat stress ikan
° mengkondisikan/mengadaptasikan ikan pada lingkungan baru yang stabil untuk meningkatkan sistem immune, memulai memperkenalkan pakan pengganti pakan alami
° memantau/memilah/mensortir berdasar kondisi ikan dari kemungkinan penyakit bawaan, sehingga bisa menentukan penyakit dan treatment lanjutan untuk pengobatannya
° mempersiapkan dan membersihkan ikan dari semua efek negatif dan penyakit sebelum masuk ke tank utama
Proses karantina yang baik membutuhkan waktu minimal 2 minggu bahkan bisa sampai 2 bulan. Kenapa demikian? Ada dasar alasan yang kuat terkait fase/siklus beberapa penyakit yang nanti dibahas pada bab inti
To be continue
Mungkin banyak hal yang tidak sama bahkan sangat berbeda dengan banyak referensi yg sudah ada baik dari bahasan para expert lokal maupun luar negeri.Dan dapat saja diperdebatkan secara ilmiah. Yang penting adalah kita juga perlu mengembangkan sendiri dengan banyak innovasi, riset dan experimen sehingga menghasilkan terobosan2 penting demi kemajuan pengetahuan reefer kita sendiri.
Thread ini cukup panjang dan bagi sebagian pembaca yang berpengalaman akan sangat membosankan, namun bagi para pemula sangatlah penting untukmendapatkan informasi yang selengkap2nya meskipun tentu saja masih tidak sempurna dan banyak kekurangan
Terimakasih saya sampaikan kepada admin dan moderator lainnya
[You must be registered and logged in to see this image.]
PENDAHULUAN
AKUARIUM LAUT adalah sistem tertutup dan terbatas yang tidak sama dengan ekosistem alam di laut bebas yang sudah tercipta secara sedemikian sistematis namun yang dikreasikan, diadaptasikan dan dikondisikan untuk menyerupai atau setidaknya mendekati kondisi yang sama - dalam sebuah bingkai kotak kaca didalam rumah
Oleh karena itu, memiliki akuarium laut tidaklah sekedar menginstal dekorasi LR/DR/pasir,kelengkapan tank+sump media filtrasi, peralatan/media pendukung (lampu, wave maker, skimmer, reactor, chiller dll) dalam sebuah kreasi dekoratif, tapi juga dibutuhkan pemahaman akan pengaturan/penataan/penempatan dan pemilihan biota coral maupun ikan yang compatible. Dan lebih dari itu adalah bagaimana memanage kondisi parameter baik air-suhu-cahaya-arus dlll agar secara berkesimbungan mampu mendukung secara maksimal semua kebutuhan isi akuarium untuk hidup sehat dan bertumbuh dengan baik.
Belum lagi anda akan diperhadapkan pd beberapa persoalan yang berpotensi negatif spt ekses pemeliharaan yang bersifat toxic spt ammonia,nitrite,nitrate dan phosphate serta kondisi lainnya yang tidak diinginkan, yang betul2 membutuhkan campur tangan penuh anda akan keberlangsungan kehidupan coral dan ikan dari berbagai masalah penyakit dan gangguan lainnya.
Jadi jangan anggap sederhana memindahkan kehidupan bawah laut ke sebuah kotak kaca, tapi juga jangan terlalu pesimistis karena ilmu pengetahuan sudah demikian maju, tehnologi yang digunakan diakuarium laut juga semakin canggih, informasi dan diskusi ttg pemeliharaan dll bertebaran diberbagai forum dan sarana (seperti Indofishclub forum) termasuk juga jurnal2 ilmiah aquaculture yg bisa anda akses dan pelajari.
Yang dibutuhkan dari anda adalah kemauan untuk Belajar, belajar dan belajar. Serta membangun sikap positip dalam menikmati hobby.
Berikut beberapa hal penting yang setidaknya perlu dimiliki oleh setiap penghobby akuarium laut :
1. INFORMASI
Mulailah dengan membekali diri sebanyak mungkin informasi dan terus menggali hal hal yang belum dipahami. Perbanyak referensi, ikuti dan simak berbagai diskusi, pelajari berbagai thread topik bahasan,rajin bertanya. Tapi hati2, banyak juga informasi menyimpang dan tidak bisa dipertanggungjawabkan dasar referensinya.
2. KESABARAN
Kesabaran dalam segala aspek kehidupan adalah penting dan sangat berperan terhadap keberhasilan.
Memiliki dan memelihara akuarium laut membutuhkan kesabaran. Kesabaran dalam arti point 1 harus belajar terlebih dahulu, setelah itu juga harus bersabar karena setiap tahapan membutuhkan proses, setiap proses membutuhkan waktu, dan setiap waktu membutuhkan kesimpulan akhir tindakan. Dan ini membutuhkan sikap ketiga
3. KEPEDULIAN dan KETELITIAN
Anda harus memiliki sikap peduli yang tinggi terhadap apa yang anda kerjakan dan miliki. Memelihara kehidupan dalam sebuah sistem kotak kaca yg tertutup dan terbatas sangat membutuhkan peran anda sebagai pemilik. Pahamilah bahwa biota coral dan ikan sangat tergantung pd sikap dan peran anda. Keberlangsungan kehidupan mereka ada ditangan anda. Untuk itulah kepedulian anda harus dibarengi dengan ketelitian, karena sedikit saja kesalahan dapat berakibat fatal terhadap seiisi akuarium. Anda harus teliti dalam memilih biota dan ikan, teliti dalam penemptan, teliti dalam perawatan dan sesuai topik thread -anda harus teliti juga terhadap kesehatan terutama dari kemungkinan serangan2 penyakit
4. LOVE
Hobby yang berangkat dari kecintaan terhadap kehidupan bawah laut, dan yang anda pahami memiliki dampak positip bagi kehidupan pribadi secara fisik dan psikis akan mendorong anda menyalurkan energi positip, dan percayalah bahwa aura kecintaan anda terhadap kehidupan didalam akuarium itu juga akan berdampak dan dirasakan oleh makhluk hidup didalamnya.
Kecintaan terhadap kelangsungan hidup akuarium laut tidak akan membuat anda mudah putus asa bila terjadi masalah tapi akan mendorong sikap penasaran anda untuk bisa bertindak dan melakukan yang lebih baik.
Waaah panjang sekali prolog nya ya?
Kita akan mulai masuk dalam topik bahasan
MENGENALI BERBAGAI MACAM PENYAKIT IKAN DAN CARA PENANGANAN/PENGOBATANNYA.
Topik ini akan sangat panjang. Oleh karena itu akan dibagi dalam beberapa sub thread sbb :
1. HANDLING dan KARANTINA
Handling dan karantina adalah proses kunci untuk melakukan tindakan preventif dan treatment awal terhadap berbagai penyakit dan masalah pada ikan
a.aklimasi
b.karantina
2. PENYAKIT IKAN dan PENGOBATANNYA
Bagian ini akan membahas proses,siklus, obat obatan dan cara treatment, juga termasuk membahas mitos2 baik yang benar2 menyesatkan maupun yang memiliki rantai terhubung terhadap proses, juga yang memiliki resiko tersembunyi.
a. Parasitic disease
b. Bacterial disease
c. Fungal disease
d. Viral disease
e. Poisoning and other
Bab 1.
HANDLING DAN KARANTINA
Handling dan Karantina. Bagi sebagian orang/penghobby istilah ini mungkin ada yang salah dipersepsikan sebagai sekedar memindahkan dari kantong plastik kedalam akuarium atau box isolasi/adaptasi, ada juga yg berpikir bahwa itu adalah proses biasa simple dan karantina dianggap sbg proses kebutuhan sekunder -hanya perlu bila ada yang perlu dikarantina untuk diobati.
Point pertama yang ingin saya sampaikan adalah : Proses handling yang benar dan Karantina adalah wajib dan merupakan kebutuhan utama yang HARUS dilakukan.
Point kedua adalah : bahwa Handling dan Karantina menentukan keberlangsungan dan keberhasilan pemeliharaan
Point ketiga adalah : Handling dan Karantina adalah solusi atas ketidaktahuan kita akan latar belakang ikan/biota yang kita beli.
Untuk memahami kenapa kita perlu melakukan penanganan yang benar dan proses karantina, kita harus memahami latar belakang dan prosesnya sampai ikan itu sampai ditangan anda sebagai pembeli. Kita fokuskan terlebih dahulu bahasan khusus pada ikan
Untuk yang pernah mendalami dan melihat proses penangkapan ikan dan penampungannya, maka kita bisa memilah menjadi 2 bagian :
1. Penangkapan menggunakan racun potassium cyanida
2. Penangkapan menggunakan jaring, bubu maupun media lainnya
●Penangkapan ikan menggunakan potassium cyanida atau sejenis selalu di klaim sebagai sesuatu yang dibantah dilakukan, tapi penulis pernah mengalami sendiri diminta untuk membelikan bahan kimia tsb oleh supplier ikan (dan tentu saja penulis tolak)
Penangkapan ikan besar2an secara terus menerus sangat mungkin menggunakan bahan baku sejenis, ada juga yang menggunakan racun bius dari tumbuhan. Dan ini berpotensi ikan membawa racun ditubuhnya.saya berharap bahwa kesimpulan ini tidak benar dan tidak juga untuk menyudutkan supplier ikan. Bagi yang berkeberatan, silahkan menyampaikan argumen dan data valid disertai dokumentasi untuk bahan koreksi dan ini sangat saya tunggu dan harapkan sebagai sebuah bahan kajian tersendiri).
Umumnya penangkap ikan memiliki keramba di laut untuk membilas keluar efek racun yang masuk kedalam tubuh ikan. Dibutuhkan minimal 3 hari untuk mengeluarkan efek ini.
Tapi harus dicatat bahwa penggunaan bahan kimia dan sejenisnya ini yang ditebar juga efeknya tergantung pada radius. Ikan2 yang berada pada pusat radius penebaran akan mendapat dampak tertinggi dibanding yang berada pada radius lebih jauh dan butuh proses pembilasan lebih panjang.
Efek terberat dari penggunaan racun ini adalah kerusakan organ dalam terutana pencernaan ikan. Jadi kita akan bisa melihat banyak kasus dimana ikan makan terus tp tubuhnya makin kurus (selain karena parasit internal tentunya).
Ikan2 yang sudah melalui proses pembilasan di keramba akan diangkut kedarat untuk disortir dan masuk ke penampungan. Sebagian besar malah langsung packing untuk dikirim ke penampung2 ikan didarat. Disini ikan umumnya ditampung menjadi satu/terpisah dalam wadah bak atau akuarium dan melalui proses sortir. Sebagian penampung/supplier ini sudah juga melakukan proses treatment seadanya untuk memulihkan kondisi ikan2 tsb.
Masalahnya adalah, ikan sakit-ikan luka-ikan sekarat berada pada penampungan yang sama.
Ini yg harus dipahami.
Dari penampung/supplier ini, ikan didistribusikan ke eksporter maupun LFS. Untuk eksporter, mereka sudah menerapkan standar yg cukup tinggi dalam menerima maupun menampung ikan2 tsb. Proses aklimasi, adaptasi maupun karantina dan pembersihan sudah menjadi standar yang tidak bisa diabaikan krn menanggung resiko besar. Problemnya adalah, kita lebih banyak membeli dari LFS.
(Sekali lagi, thread ini bukan untuk mencari kesalahan dan tunjuk hidung sumber masalah)
Para pemilik toko ikan/LFS tentu juga sudah melakukan upaya sortir terhadap ikan yang dikirim dari supplier.
Para pemilik LFS rata2 sudah melakukan treatment awal, baik dengan memisahkan ikan2 sakit dari yang "nampak" sehat maupun melakukan karantina pengobatan terhadap.ikan yang terindikasi sakit. Tapi ini belum cukup. Kenapa? Karena penjual harus segera menjual ikan tersebut secepatnya ke konsumen supaya perputaran bisnis berjalan cepat.
Sebagai catatan : harus agak dibedakan dengan penjual ikan2 import yang rata2 sudah menjalani proses karantina..tapi tetap bukan jaminan.
●sedikit berbeda adalah penangkapan menggunakan jaring,bubu dan sejenisnya. Metode penangkapan dengan cara ini jauh lebih aman untuk ikan. Ikan tidak terkontaminasi oleh racun. Namun demikian faktor lainnya hampir tidak berbeda. Proses selanjutnya dari penangkapan, penampungan dan distribusi sama saja. Dengan kata lain kondisi ikan tidak jauh berbeda ketika sampai ketangan anda.
●yang jauh lebih aman adalah ikan hasil budi daya yang dikembangkan pada balai budi daya atau rumahan. Ikan ikan ini jauh lebih tahan karena dari awal sudah di kondisikan pada lingkungan yang terbatas
Nah sampai disini, anda sebagai penghobby dan pembeli ikan harusnya sudah paham, bahwa resiko terakhir dan yang memikul tanggung jawab terbesar adalah anda sbg pembeli supaya ikan2 itu bisa hidup sehat di akuarium anda !
A. HANDLING dan AKLIMASI
Setiap ikan yang baru dibeli (dengan latar belakang dan kondisi spt dipaparkan diatas) dan berada pada kantong plastik, memiliki lingkungan dan kondisi sendiri yang hampir rata2 berbeda dengan kondisi air akuarium/penampungan anda.
Para pemilik LFS yang menerima kiriman dari supplier memiliki problem yang jauh lebih besar karena kondisi akibat waktu perjalanan dalam proses pengiriman. (Saya ga perlu bahas, karena sudah pintar2)
Anda sebagai pembeli ikan dari LFS memiliki problem yg sudah lebih ringan, tapi juga tidak bisa diabaikan. Sekali lagi karena anda tidak tahu persis kondisi ikan sebenarnya, juga tidak tahu persis apakah parameter air anda dg LFS sama. Salinity, suhu, pH umumnya berbeda2.
Ada beberapa metode handling dan aklimasi
1. Floating method
2. Drip metrod
3. Direct quarantine method (ini methode tambahan sendiri)
CATAT ini : semua methode dilakukan BUKAN untuk langsung ke MT tapi ke tank/wadah karantina dan lanjut ke proses karantina.
Kalau anda melakukan methode ini untuk langsung ke MT, anda harus bersiap dg resikonya.
1. FLOATING METHOD
Umumnya methode ini dilakukan untuk ikan yang melalui proses pengiriman lebih dari 5 jam
° Siapkan wadah karantina yang sudah berisi air dengan kelengkapan penunjangnya. Tidak harus akuarium kaca dengan peralatan wah, tapi bisa juga dengan perangkat filtrasi sederhana yang memadai
° Redupkan lampu, jangan dalam kondisi cahaya tinggi
° Apungkan kantong2 ikan di air karantina selama min 15 menit untuk menyamakan suhu dan menurunkan tingkat stress ikan
° Buka salah satu kantong dan ambil sample air untuk test salinity dan pH
° test salinity dan pH air karantina. Umumnya air dalam kantong akan lebih rendah pH nya akibat kotoran/feses dan ammonia
° sesuaikan salinity dan pH keduanya. Untuk menurunkan pH air karantina bisa menggunakan sodium bisulfate
° setelah kondisi suhu, salinity dan pH sesuai, kantong ikan bisa mulai dibuka. Usahakan dg menggulung kantong plastik atau menggunakan penjepit agar posisi kantong tetap dalam keadaan terapung dan air tidak langsung bercampur.
° Buang 50% air kantong, dan mulai tambahkan sedikit2 secara bertahap air dari karantina. Lakukan berulang. Bila dirasa perlu atau tll penuh, bisa buang kembali sebagian lalu tambahkan lagi
° setelah kondisi ikan tampak tenang dan nyaman, angkat ikan dari kantong dg media yg aman lalu lepaskan kedalam tank karantina
° buang semua air di kantong dan jangan sekali2 menggunakan air tsb u ditambahkan ke tank karantina
° biarkan ikan melalui proses karantina lanjutan. Setelah beberapa hari lakukan penyesuian ph sesuai pH standar semula dengan pergantian air maupun pH adjuster.
2. DRIP METHOD
Drip method adalah methode yang paling umum dilakukan dan sebaiknya dilakukan untuk ikan yang menempuh proses perjalanan dibawah 5 jam.
° tahapan awal sama : siapkan wadah karantina yang sudah berisi air->apungkan kantong untuk menyamakan suhu->redupkan lampu->sesuaikan salinity dan pH
°siapkan wadah kecil dekat tank karantina
° buka satu persatu kantong lalu tuang ikan berikut air nya. Usahakan ikan berada pada kondisi terendam air
° setelah semua kantong dan ikan selesai tuang, lakukan penambahan aerasi
° buang 50% air (ikan masih cukup berada pada kondisi terendam aman)dengan cara membuang kotoran2 dari sisa feses ikan sampai wadah cukup bersih.
° lakukan proses drip air dari tank karantina dengan selang kecil yg diatur sekitar 3-4tetes/detik
° bila dalam waktu sebelum 1 jam wadah sudah tll penuh, lakukan pembersihan ulang sisa kotoran yg tertinggal. Lanjutkan proses drip sampai min 1 jam
° setelah 1 jam ikan sudah dapat dipindahkan ke tank karantina. Meskipun air diwadah cukup aman namun dianjurkan untuk tidak dituangkan dan lebih baik dibuang.
° lakukan penyesuaian pH setelah beberapa hari dengan pergantian air bertahap
3. DIRECT METHOD
methode ini hanyalah pengembangan lebih jauh untuk kondisi yang lebih praktis dari drip method dan hanya dapat dilakukan untuk ikan yang berada dalam kantong selama maksimum 4 jam
Semua proses hampir sama dengan Drip method. Yang membedakan hanyalah wadah tidak lagi sebagai sarana transfer, tapi langsung menggunakan tank karantina yang belum diisi air.
Anda hanya harus mensiasati bagaimana caranya saat mengeluarkan ikan berikut air, semua ikan tidak terekspose udara dan berada dalam batas air yang cukup.
Air drip bisa menggunakan air dari MT maupun air baru yang sudah disesuaikan baik suhu,.salinity dan pH.
Meskipun lebih praktis, salah satu kekurangannya adalah anda harus sedikit lebih rajin melakukan proses pembersihan oleh karena semua air dari kantong ikan ikut dipergunakan sebagai air karantina.
Penggunaan activated carbon dan protein skimmer sangat dianjurkan bila menggunakan metode ini.
Tahap selanjutnya adalah pergantian air karantina secara rutin sekaligus untuk menormalkan kembali pH.
Dari beberapa methode aklimasi,masih ada 1 metode perlakuan khusus untuk kondisi khusus yang cukup kritis untuk dilakukan, yaitu terhadap kondisi ikan dalam kantong yang collaps terkontaminasi ammonia dan kekurangan oksigen.
Hal ini biasa terjadi pada ikan yang menempuh perjalanan lebih dari 1 hari dan sebelumnya tidak melalui proses dipuasakan.
4. CRITICAL METHOD
Istilah istilah yang digunakan mungkin berbeda2. Anda tidak perlu terlalu pusing dengan istilahnya.
Methode ini dilakukan khusus untuk ikan yang sudah collaps tergeletak didasar kantong, kehilangan keseimbangan, menggelepar2 dan berenang kacau bila berada diwadah yg cukup besar.
Kotoran ikan merupakan penyebab utama yang menghasilkan tingkat racun ammonia yang dalam jangka waktu tertentu membuat kondisi ikan keracunan oleh kotorannya sendiri dan terutama juga karena kekurangan oksigen dan stress yang akut.Istilahnya ikan mabok.
Bagaimana menangani ikan dalam kondisi seperti ini?. Para pemiliki LFS mungkin yang paling sering menghadapi kondisi ini.
Hal ini pernah disampaikan juga oleh salah satu sesepuh yang sangat berpengalaman dan sangat banyak berperan memberi pencerahan pada reefer di Indonesia yaitu om Japarto Jap
Jangan eksekusi ikan yang terkapar keracunan karena masih bisa diselamatkan. Itu kata kuncinya.
° sediakan wadah akuarium sementara atau sterofoam box
° isi dengan kurang lebih 50% air dari tank karantina
° tambahkan aerasi dengan menggunakan aerator ataupun power head yg tidak terlalu kuat
° apungkan kantong ikan untuk menyesuaikan suhu
° sesuaikan pH dan salinity air di wadah sterofoam maupun karantina.Umumnya kondisi ikan spt itu pH air dikantong sudah drop.
Tambahkan/gunakan produk pH reducer atau bisa menggunakan phosporic acid. Turunkan pH air sedikit demi sedikit sampai sekitar 6.5.
° tambahkan dechlorinator seperti amquel, chlor-ammo redox atau bisa menggunakan sodium thiosulfate ataupun Vit C
° keluarkan ikan yang mabok dan terkapar dari dalam kantong. Jangan sampai air di kantong ikut dimasukkan ke wadah
° biarkan ikan selama 8-12 jam dalam kondisi gelap (tutupi wadah sterofoam)
° apabila ikan sudah berada dalam kondisi membaik, lakukan drip air dari tank karantina selama 2-3jam
° pindahkan ikan kedalam tank karantina.
° lakukan proses penyesuaian pH kembali ke level standar dengan pergantian air bertahap
Methode ini banyak menolong menyelamatkan banyak ikan yang dalam kondisi kritis keracunan dan mabok karena kekurangan oksigen pd organ2 tubuhnya
B. KARANTINA
Apa itu wadah karantina dan proses karantina? Dan kenapa karantina sangat penting?
Wadah karantina adalah sarana berupa aquarium kaca atau sterofoam box atau bisa juga sekedar ember cukup besar tanpa media substrate dengan minimum perlengkapan yang harus tersedia yaitu sistem filtrasi secukupnya.
Wadah ini harus disesuaikan dengan jumlah ikan yang akan dikarantina, termasuk juga pemisahan/pengelompokan ikan yang dikarantina.
Kenapa demikian? Karena jenis2 tertentu tidak bisa disatukan dalam wadah terbatas dengan jenis lainnya. Beberapa jenis ikan bisa menjadi predator dan pengganggu bagi yang lainnya sehingga tujuan karantina tidak tercapai.
Intinya wadah karantina harus memenuhi syarat untuk ikan yang dikarantina bisa dalam kondisi nyaman, aman, dan terpenuhi kebutuhan minimum nya.
Tank karantina tanpa substrate (barebottom) akan memudahkan proses pembersihan sehingga kondisi dan parameter air lebih mudah terjaga.
Kenapa ikan baru harus dikarantina? (Karantina khusus ikan yg sakit akan dibahas tersendiri)
° semua ikan tangkapan melalui proses dan tahapan distribusi sampai ketangan pembeli mengalami kondisi yang sama : Stress. Stress adalah penyebab utama sistem immune drop sehingga ikan sangat mudah terserang penyakit
° seperti yg dijelaskan pada proses handling : kotoran dalam kantong--paparan ammonia --kekurangan O2--kondisi luka/rusak--kemungkinan insang terbakar--infeksi penyakit internal/eksternal dll
° proses aklimasi yang salah mengakibatkan shock pada ikan, terutama karena perbedaan pH,suhu dan salinity yang butuh perawatan lanjutan
° banyak ikan membawa parasit tersembunyi pada tubuhnya yang tidak kasat mata dan pada waktunya akan menjadi sumber penyebab wabah penyakit.
Dengan dasar semua asumsi tersebut, maka proses karantina adalah proses dimana pemilik ikan bisa melakukan tindakan :
° menurunkan tingkat stress ikan
° mengkondisikan/mengadaptasikan ikan pada lingkungan baru yang stabil untuk meningkatkan sistem immune, memulai memperkenalkan pakan pengganti pakan alami
° memantau/memilah/mensortir berdasar kondisi ikan dari kemungkinan penyakit bawaan, sehingga bisa menentukan penyakit dan treatment lanjutan untuk pengobatannya
° mempersiapkan dan membersihkan ikan dari semua efek negatif dan penyakit sebelum masuk ke tank utama
Proses karantina yang baik membutuhkan waktu minimal 2 minggu bahkan bisa sampai 2 bulan. Kenapa demikian? Ada dasar alasan yang kuat terkait fase/siklus beberapa penyakit yang nanti dibahas pada bab inti
To be continue
Last edited by Solikin Sutanto on Wed 25 Apr 2018, 10:33; edited 1 time in total
Solikin Sutanto- Moderator
- Posts : 17
Points : 2395
Reputation : 4
Join date : 2018-04-09
Re: Penyakit ikan dan penangannya (Bagian 1)
Problem terbesar adalah white spot pak, Ada teknik penangannya secara khusus?
Marinepro- Egg Fish
- Posts : 22
Points : 3527
Reputation : 0
Join date : 2015-02-17
Re: Penyakit ikan dan penangannya (Bagian 1)
Marinepro wrote:Problem terbesar adalah white spot pak, Ada teknik penangannya secara khusus?
Kosongin tank 2 bulan dari ikan. Kenapa 2 bulan karena siklus hidup WS itu 8 minggu.
Masukkan ikan secara bertahap dan pastikan ikan yang sudah bebas penyakit. Kompability ikan juga penting.
rheinhard- Big Fish
- Posts : 295
Points : 4139
Reputation : 28
Join date : 2014-04-22
Age : 44
Re: Penyakit ikan dan penangannya (Bagian 1)
Klo perihal ini mungkin akan dibahas khusus di next thread/topic oleh bp solikin... Step by stepMarinepro wrote:Problem terbesar adalah white spot pak, Ada teknik penangannya secara khusus?
Batavia_Aquatic- Global Moderator
- Posts : 706
Points : 4228
Reputation : 52
Join date : 2015-08-31
Re: Penyakit ikan dan penangannya (Bagian 1)
Itu sebabnya sy merasa perlu bertele tele untuk menjelaskan dari awal. Karena kebanyakan fokus pd problem diujung. Kalo proses dari awal kita sudah benar pasti problem WS dll bukan lagi problem serius.Marinepro wrote:Problem terbesar adalah white spot pak, Ada teknik penangannya secara khusus?
Nanti secepatnya kita bahas satu2
Solikin Sutanto- Moderator
- Posts : 17
Points : 2395
Reputation : 4
Join date : 2018-04-09
Re: Penyakit ikan dan penangannya (Bagian 1)
Terima kasih pakrheinhard wrote:Marinepro wrote:Problem terbesar adalah white spot pak, Ada teknik penangannya secara khusus?
Kosongin tank 2 bulan dari ikan. Kenapa 2 bulan karena siklus hidup WS itu 8 minggu.
Masukkan ikan secara bertahap dan pastikan ikan yang sudah bebas penyakit. Kompability ikan juga penting.
Marinepro- Egg Fish
- Posts : 22
Points : 3527
Reputation : 0
Join date : 2015-02-17
Re: Penyakit ikan dan penangannya (Bagian 1)
Makasih pak solikin
Blasto- Egg Fish
- Posts : 15
Points : 3518
Reputation : 0
Join date : 2015-02-27
Re: Penyakit ikan dan penangannya (Bagian 1)
ternyata panjang juga. hehehe
indra nyimak- Moderator
- Posts : 364
Points : 3240
Reputation : 15
Join date : 2016-12-04
Age : 41
Location : dki jakarta
Re: Penyakit ikan dan penangannya (Bagian 1)
Apakah proses karantina untuk ikan yg baru di beli melaui proses perjalanana 3 jam kebawah harus menggunakan obat2an atau polosan aja alias tanpa obat2an walaupun itu ikan keliatan sehat atau memang sehat.
Soalnya sy baca forum sebelah thread nya pak E di karantina dan di ksh obat coper x agar meminimalisir atau mencegah penyakit ikan yg terbawa ketika kita beli.
Apakah metode dr pak solikin menggunakan metode karantina 'klo terkena penyakit baru kasih obat klo sehat2 aja tidak perlu di ksh obat'.
Satu lagi pak? Apakah semua jenis penyakit ikan bisa menular, soalnya yg saya tau (sy pemula) cuma WS yg menular. Ikan sy nemo 1 mati 1 lg msh bertahan, bukan karna WS, klo sy baca thread nya pak solikin ikan sy terkena broklynella
Soalnya sy baca forum sebelah thread nya pak E di karantina dan di ksh obat coper x agar meminimalisir atau mencegah penyakit ikan yg terbawa ketika kita beli.
Apakah metode dr pak solikin menggunakan metode karantina 'klo terkena penyakit baru kasih obat klo sehat2 aja tidak perlu di ksh obat'.
Satu lagi pak? Apakah semua jenis penyakit ikan bisa menular, soalnya yg saya tau (sy pemula) cuma WS yg menular. Ikan sy nemo 1 mati 1 lg msh bertahan, bukan karna WS, klo sy baca thread nya pak solikin ikan sy terkena broklynella
Last edited by Tongsenk616 on Mon 03 Feb 2020, 22:03; edited 1 time in total
Tongsenk616- Egg Fish
- Posts : 8
Points : 1716
Reputation : 0
Join date : 2020-01-31
Re: Penyakit ikan dan penangannya (Bagian 1)
Bisa iya bisa nggak, yg baiknya sih iyaTongsenk616 wrote:Apakah proses karantina untuk ikan yg baru di beli melaui proses 3 jam kebawah harus menggunakan obat2an atau polosan aja alias tanpa obat2an.
Guna mengurangi stressed out after perjalanan dan packaging
Batavia_Aquatic- Global Moderator
- Posts : 706
Points : 4228
Reputation : 52
Join date : 2015-08-31
Re: Penyakit ikan dan penangannya (Bagian 1)
Td pertanyaan sy kurang komplit. Baru sy edit lg pak heh terima kasih
Tongsenk616- Egg Fish
- Posts : 8
Points : 1716
Reputation : 0
Join date : 2020-01-31
Re: Penyakit ikan dan penangannya (Bagian 1)
Td blm komplit pak. Sy edit lg pertanyaan sy heheBatavia_Aquatic wrote:Bisa iya bisa nggak, yg baiknya sih iyaTongsenk616 wrote:Apakah proses karantina untuk ikan yg baru di beli melaui proses 3 jam kebawah harus menggunakan obat2an atau polosan aja alias tanpa obat2an.
Guna mengurangi stressed out after perjalanan dan packaging
Tongsenk616- Egg Fish
- Posts : 8
Points : 1716
Reputation : 0
Join date : 2020-01-31
Similar topics
» Penyakit ikan dan Penanganannya (bagian 2)
» Penyakit ikan laut
» Penyakit ikan di akuarium dapat diobati
» JENIS HAMA dan PENYAKIT pada ikan Koi
» penyakit aneh pada ikan (gak ketemu penyelesaiannya)
» Penyakit ikan laut
» Penyakit ikan di akuarium dapat diobati
» JENIS HAMA dan PENYAKIT pada ikan Koi
» penyakit aneh pada ikan (gak ketemu penyelesaiannya)
Page 1 of 1
Permissions in this forum:
You cannot reply to topics in this forum
Sun 26 May 2024, 07:08 by alwansyakir
» 3 Cara memasukan foto
Sun 26 May 2024, 07:01 by alwansyakir
» Terbaru! Update Stock April 2024
Wed 24 Apr 2024, 17:15 by Coral Action
» UPDATE STOCK CORAL Maret 2024- Coralactions - Jakarta Barat
Mon 25 Mar 2024, 14:01 by Coral Action
» Jual Coral Premium - Jakarta Barat
Mon 04 Mar 2024, 18:21 by reefer reefer
» Jual Coral Premium - Jakarta Barat
Thu 29 Feb 2024, 11:02 by Coral Action
» XIV Nano Reef Tank
Wed 24 Jan 2024, 10:03 by XIV
» Advanced topic : Pentingnya Keseimbangan kalsium dan Carbonate dalam reef aquarium
Tue 03 Oct 2023, 05:07 by Dilly ardianwiguna
» Manfish Black Angel
Wed 23 Aug 2023, 12:22 by indra nyimak
» Chemiclean Boyds
Sun 06 Aug 2023, 13:24 by Bali Reef Box
» Our store
Sat 22 Oct 2022, 14:19 by Reef House Banten
» Palmas Senegalus terlihat sakit
Sat 17 Sep 2022, 01:13 by jo
» Tes Kit CA dan KH
Thu 01 Sep 2022, 10:03 by awink76
» Tank belum jadi (Tank belajar..) :D _TOTY IFC-2018
Wed 19 Jan 2022, 22:29 by pitoyop
» We are organising a online live event this Sunday with RedSea chief scientist
Thu 09 Dec 2021, 12:16 by Admin
» Tanya jawab seputar Additives dan Chemistry
Mon 25 Oct 2021, 01:09 by Widi
» Aulonocara di Kolam Tanpa Powerhead
Sat 03 Jul 2021, 18:27 by Mrxlazuardin
» 3 Hasil Tangkapan Ikan Terbesar di Dunia
Fri 11 Jun 2021, 06:32 by sarilegen
» Donut terlepas dari Cangkang
Thu 10 Jun 2021, 10:12 by hermasyah.1972
» Atlas of Fishes - Gobies
Fri 04 Jun 2021, 17:47 by xenkzz
» WTS Coral peliharaan
Sun 23 May 2021, 20:13 by bowo04
» Mencari n.Multifasciatus
Sat 22 May 2021, 11:30 by coktsa
» Dihibahkan akuarium uk 120cm
Sun 18 Apr 2021, 04:54 by landax
» Hibah Lion Fish Cepetan
Sun 18 Apr 2021, 04:53 by landax
» Air Hujan
Wed 10 Mar 2021, 08:30 by Hendra Halim
» XIV's Aquascape Tanks
Thu 04 Feb 2021, 09:46 by Asfur
» TEMPAT BERTANYA NAMA KORAL YANG TIDAK DIKETAHUI
Thu 28 Jan 2021, 18:32 by Dan
» Yuk diskusi tentang air payau dan lingkungan sekitarnya kawan-kawan
Wed 13 Jan 2021, 08:49 by Asfur
» WTS Aquarium cube 30cm, Red Sea AB+ ecer, Auto top off, Skimmer peralatan Reef Aquascape
Thu 07 Jan 2021, 03:06 by sasugadesu
» How to Start Marine Tank - Part 1 : What You Need Before Starting
Mon 28 Dec 2020, 07:33 by Edy siswanto